Kamis, 26 Juni 2008

Pagi

Morning Dew, sumber : http://kandar4thegoodnews.wordpress.com/

Butir embun di pucuk rumput
Mengayun, menyela kabut
Pertanda bagi rembulan
Menepi di ujung malam


Juni 2008

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Hehehe... puisinya pendek tapi indah!
Salam kenal, Mas Fred! Baru kini bisa kunjungan balasan ke sini. Sudah beberapa waktu blog saya sepi, terlalu banyak berita tidak menggembirakan di tanah air dan dunia, sampai 'semlengeren' saya, gak tahu apa yang musti dikatakan.

Anyway, matur nuwun sudah ngunjungi blog saya dan meninggalkan beberapa komentar yang menyemangati saya kembali untuk merenung dan tersenyum...

God bless, dan semoga selalu gembira! Amin!

Bila sempat, silakan kunjungi juga Natural Wisdom.(``,)

BatuBening mengatakan...

Terima kasih, Mas Kandar ...
Saya baru belajar mengungkapkan yang tertangkap mata dan hati , lewat deretan kata - yang katanya puisi (tapi saya tak begitu peduli dengan labeling, yang penting esensi, dan saya nikmat melakukannya ...)
Saya setuju, atas 'kesemlengeran' yang sampeyan rasakan. Kalau ada yang namanya 'burger blenger', barangkali saat ini kita tengah menelan 'skandal blenger' ...:)