Senin, 30 Juni 2008

Setelah Spanyol Juara di Ernst Happel


Barangkali Fatih Terim benar, saat mengatakan bahwa tidak ada keajaiban dalam sepakbola, yang ada strategi yang tepat, dan berikutnya adalah : kerja keras dan kerja keras !
Lihatlah Belanda, yang begitu mempesona dengan super total footballnya kreasi anyar van Basten, dibuat tak berdaya - layaknya kawan latih tanding bagi anak-anak muda penuh talenta beruang merah Rusia - hasil gemblengan penuh dedikasi Tsar Guus Hiddink.
Tengok pula Gli Azzurri Italia, 4 kali kampiun dunia, namun uzur usia, dikirim pulang lebih awal oleh La Furia Roja Spanyol – yang penuh semangat muda matador - namun selalu bermain menawan dan tak pernah kendor.
Syahdan, Spanyol dengan tradisi sepakbola tensi tinggi, yang akhirnya menghancurkan mimpi indah si jenius Andrei Arshavin , mengirim pulang lebih cepat pasukan beruang merahnya. Barangkali dengan satu pesan penting : mulailah lebih sering bertarung di klub-klub Eropa !
Kemudian Turki – The King of ComeBack, - 3 kali berhasil membalik keunggulan lawan jadi pecundang pada menit-menit akhir, dihajar der panzer Jerman

– pembuktian si ' juara menit akhir ' sejati

Barangkali Fatih Terim - arsitek pasukan Kemal Ataturk - benar bahwa tidak ada keajaiban dalam bermain bola.
Namun bagaimana dengan keberuntungan ?

Tak disangkal, di final, ada adu pintar strategi antara si tua temperamen namun sederhana Aragones dan si perlente muda Loew. Juga ada kerja keras Saint Iker Casillas – kiper kapten tim matador dengan karunia reflek luar biasa dan sederet gelandang brilian : dari Iniesta, Xavi, Fabregas, Senna, sampai Silva .
Sementara di seberang ada pasukan mental baja der panzer dengan playmaker kapten Ballack , duet striker Podolski – Klose, gelandang muda berbakat Schweinsteiger dan Frings, tembok kokoh Metzelder , juga si tua Lehmann.

Namun karena Spanyol punya Torres - si El-Nino dengan lari secepat topan, maka terpedayalah si tua Lehmann karena telat satu detik yang mematikan. Satu detik yang membuat perbedaan. Perbedaan yang melahirkan gol semata wayang tim matador, untuk meraih trofi Henry Delaunay - mahkota kampiun sepakbola tertinggi Eropa .
Satu detik keberuntungan ?

Barangkali memang tidak ada peluang lagi , bagi tim yang hanya mengandalkan tekad baja untuk meraih kemenangan – hanya kemenangan !
Dibutuhkan pula mental juara, tehnik individu prima serta kerjasama tim yang apik, dan mungkin sedikit keberuntungan

– juga jangan lupa : kegembiraan bermain !
Dengan hati gembira, permainan akan menjadi lebih indah, dan pemenang akhirnya : sepakbola !

catatan eurocup, akhir juni 2008

Tidak ada komentar: